Things I Love

First Digital Coloring

Terjemahan The Buddha of Suburbia

A Small Pack of Makassar

Tugas: memantaskan diri

Fenomena Fans KPop

The Story of A Landlady Eps.3

Kamis, 02 April 2015

Things I Love

1. Painting 
2. Interpreting
3. Spanish

Jumat, 21 November 2014

First Digital Coloring

I had been wondering how to color a manual drawing in a software like Photoshop. Aaand finally I found a good tutorial from yulianzone blog. Then I tried to create one, turned my hand-drawing:


into this


Yay, right? :D


Rabu, 19 November 2014

Terjemahan The Buddha of Suburbia

Beberapa waktu lalu saya mencoba menerjemahkan salah satu tulisan favorit saya. Tulisan ini merupakan bagian dari novel The Buddha of Suburbia karangan Hanif Kureishi. Versi aslinya ditulis dalam Bahasa Inggris. Berikut terjemahannya:

BAB I

Namaku Karim Amir. Aku lahir dan dibesarkan sebagai orang Inggris. Seringkali dianggap sebagai jenis orang Inggris yang lucu. Terlahir sebagai orang Inggris yang muncul dari dua sejarah lama. Tetapi aku tidak peduli – Aku tetaplah orang Inggris (meskipun aku tidak bangga akan hal itu) dari pinggiran kota di selatan London dan sedang menuju ke suatu tempat. Mungkin ini adalah perpaduan yang ganjil antara dua benua dan dua garis keturunan, antara disini dan di sana, antara memiliki dan tidak, yang membuatku gelisah dan mudah bosan. Atau mungkin karena dibesarkan di daerah pinggiran kotalah yang menyebabkanku merasa demikian. Namun, mengapa mencari-cari apa yang kurasakan di dalam diriku jika cukup untuk mengatakan bahwa aku sedang mencari tantangan, segala macam pergerakan masyarakat, aksi, dan ketertarikan seksual yang bisa aku temukan. Karena semuanya begitu menyedihkan, begitu lambat dan berat dalam keluarga kami. Aku tidak tahu mengapa. Jujur saja, semuanya membuatku semakin terpuruk dan aku siap untuk menghadapi apapun.
Lalu suatu hari semuanya berubah. Usiaku tujuh belas tahun saat itu.
Hari itu ayahku tergesa pulang dari kantor dengan ceria. Suasana hati yang ekstrim untuk dirinya. Aku bisa mencium bau kereta api di tubuhnya ketika ia menaruh kopernya di belakang pintu masuk dan melepaskan jas hujannya lalu melemparkannya ke sandaran tangga. Ia meraih adikku yang berlarian, Allie, dan menciumnya. Ia mencium Ibu dan aku dengan penuh semangat seolah kami baru saja selamat dari bencana gempa bumi. Tidak seperti biasanya, Ayahku menyerahkan makan malamnya pada Ibu, sebungkus kebab dan chapatis yang berminyak sehingga kertas pembungkusnya terkelupas. Berikutnya, bukannya melompat ke atas kursi untuk menonton berita televisi dan menunggu Ibu menghangatkan makanan untuk dihidangkan di atas meja, Ayah melangkah ke kamar tidurnya yang terletak di lantai bawah bersebelahan dengan ruang keluarga.

Senin, 03 November 2014

A Small Pack of Makassar

Nobody warned me Makassar is so wonderful. Until I went there and realized I should have stay much much muuuch longer. You know, Makassar is one complete package to spend holiday. Say hello to good foods, great beaches, highlands, and various cultures. This was my first visit.
Our first destination was Bantimurung and Balasaurung National Park. Bantimurung is well known  for its butterflly. At first I felt a bit frightened thinking about that animal. Frankly, I don't like butterfly or any other insects, but I was disappointed that I did not find any living butterfly as I arrived there. They were all frozen in glass boxes or acrylics as souvenirs. Died. 
One of the officers said the butterflies live on the higher land. Another said it was not the season. I myself just found one monkey on a tree. 


                                                                   Best View in Bantimurung

                                                               Bantimurung Waterfall

The next day we headed to Malino, a highland to get some fresh air. In the middle of the trip, we stop by for lunch in Bili-Bili. We can eat while enjoying Bili-Bili lake.
                                                                      Bili-Bili Lake


               
Aand finally we arrived at Malino with beautiful pine forest.
Great ambience

 

                  




I must say, South Sulawesi is incredibly wonderful. See you very soon, dear.

Kamis, 16 Oktober 2014

Tugas: memantaskan diri

Seumur hidup aku cuma ingin jadi orang yang pantas.
Pantas bersanding denganmu dan segala kebaikan lain dari-Nya.
Aku ingin selalu Ia percaya dalam menerima titipan-titipan-Nya.

Rabu, 24 September 2014

Fenomena Fans KPop

Beberapa tahun belakangan demam Kpop melanda kaum muda bangsa ini secara masif. Beberapa teman pun menjadi korbannya. Ada salah satu teman yang malah merupakan seorang die-hard fans. Die-hard fans ini tidak seperti fans biasa yang hanya nonton idolanya di youtube, searching beritanya di google, download lagu-lagunya, atau mengumpulkan poster dari tabloid. Sebagian dari kalangan berada tentunya menyisihkan uang untuk menonton konsernya, terbang jauh-jauh ke negara lain semisal Korea atau Malaysia, dan juga membeli original merchandise. Jenis fans inilah yang akan saya angkat menjadi topik. Twit teman saya berseliweran setiap harinya di timeline. Meretweet tweet akun idolanya atau tweet sesama penggemar. Mereka bukan hanya membicarakan soal betapa gantengnya sang idola atau betapa indah suaranya. Segala hal sekecil apapun bisa jadi bahan obrolan. Nah ini yang saya tidak mengerti. Saya tidak tahu ada artis lain yang fansnya seperti ini atau tidak. Tapi saya baru kali ini melihat fenomena semacam ini. Pertama, fans kpop ini mengomentari hal-hal sepele dan remeh temeh. Luar biasa jeli memang para fans ini. Jika artis idolanya berubah gaya atau warna rambut walaupun sedikit saja. Lalu mengeluh ramai-ramai jika mereka tidak suka penampilan baru si artis. Bukan hanya rambut, bisa make up bulu mata, foundation, bedak, bibir, dan lain-lain. Mereka memperhatikan aksesoris yang dikenakan si artis idola. Lalu bangga setengah mati jika punya benda yang sama atau minimal mirip dengan kepunyaan si artis. Mereka pun berlomba-lomba memakai merk yang dipakai si artis.
Kedua, mereka sungguh sangat posesif sekali! Biasanya mereka share foto candid si artis laki-laki dengan seorang artis perempuan yang digosipkan memiliki hubungan khusus. Padahal fotonya biasa saja. Si artis laki-laki terbaring di rumah sakit dan artis perempuan menjenguknya. Atau mereka juga suka sok-sokan investigasi ngeliat ada artis laki-laki dan perempuan memakai gelang yang samaan. Seorang fans die-hard juga bisa sampai nangis-nangis galau kalau idolanya punya pacar. Teman saya mengirim massage betapa ia sedang galau. Saya kira kenapa. Khawatir dia patah hati sama gebetan, atau kehilangan kesempatan bekerja di kantor impian. Ternyata dia cuma bilang idolanya punya pacar perempuan, ga homoan lagi. Yasalaam..

Seingat saya, saya pernah mengalami beberapa fase ngefans juga.
1. Jaman SD
Saat kelas 6 SD saya ingat pernah ngefans sama band Sheila on 7. Mengidolakan sekali vokalisnya. Membeli kaset-kasetnya. Membeli tabloid dan majalah lalu posternya saya tempel di dinding kamar sampai dimarahi Ibu saya. Suka saya cium-ciumin posternya. Pingin banget nonton konsernya tapi berhubung masih bocah banget ya apa boleh buat.
Tingkat ngefans: Ngefans pisan lah pokoknya. Sempat mimpi jadi pacarnya Duta.

2. Jaman SMP
Kelas satu saya masih suka membeli kaset Sheila on 7 dan selalu mendengarkan lagunya di walkman hadiah kelulusan SD. Tapi hanya sebentar. Berganti dengan tren Harry Potter. Saya membeli novel-novelnya, majalah, dan merchandise sampai kaset soundtracknya. Suka banget sama Daniel Radcliffe.
Tingkat ngefans: Pengen ketemu Daniel dan sekolah ke Inggris, walaupun nyadar oge sih ma'enya kudu ka London. Rada repot karena kali ini ngefansnya sama artis internasional.

3. Jaman SMA
Ga ngefans sama siapa-siapa. Sibuk sama kehidupan remaja yang memusingkan. Saelaah..
Eh pernah deng terobsesi sama vokalisnya The Brandals gara-gara film Lovely Luna. Zzzz..

4. Jaman Kuliah
Karena sering nganggur di kosan, waktu kuliah semester awal suka rental vcd. Kebetulan film favorit saya yang bergenre romantic comedy. Saat itulah saya mulai menyukai Jude Law. Nyari film-filmnya. Selalu jatuh cinta sama karakter di filmnya. Dan iseng kumpulin foto-fotonya dari internet. Selain Jude Law, saya ngefans juga sama beberapa aktor yang saya tonton di film-film. Yang konyol, masa saya ngefans sama The Changcuters coba? Nulis-nulis nama personilnya di tembok kosan kaya anak ABG. Tapi so far cuma buat lucu-lucuan aja sih. Ga terobsesi.

Ahh, jenis ngefans memang berbeda-beda. Tidak peduli tingkat pendidikan, intelektualitas, kelas sosial, dan lain-lain.



Jumat, 01 Agustus 2014

The Story of A Landlady Eps.3

"Pah, I can't stand it any longer!"

"What's wrong ma?"

"Kostan sudah mulai penuh sekarang. So much to do and Bibik seems so overwhelmed. "

Ya, tugas bibik sangatlah banyak. Mulai dari menyapu, mengepel, menyiram tanaman, mencuci dan menyetrika pakaian anak kostan, melayani jika ada anak kostan yang butuh pelayanan ekstra seperti membersihkan kamar mandinya, dan lain-lain. Bibik awalnya adalah asisten pribadi di rumah Ibu Rina. tetapi, setelah usaha kostan berjalan, tugasnya jadi terbagi untuk mengurusi kostan juga. Ibu Rina jadi jealous karena perhatian bibik berkurang. Bibik berubah, ngga perhatian lagi sama aku. Dulu aja suka masakin, suka mijitin, suka kelonin. Sekarang mana?? Mana?? --Begitu batin Ibu Rina berteriak.

"Then hire a new employee."

"Good idea, pah! Be right back"
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari 6,478 peserta, terpilihlah 3 finalis berdasarkan poling para penghuni wisma. Fakta unik dari ketiga orang finalis ini adalah mereka memiliki tanggal lahir yang sama. Berikut profil ketiga finalis tersebut:

1.



Disebut Etty Geol karena Etty senang bergeol alias berjoget mulai dari joget panturaan sampai joget Caisar. Geol juga merupakan plesetan dari kata gaul. Etty memang terhitung gaul di kampungnya. Terlihat dari penampilannya yang jauh dari kesan old-fashioned. Etty juga sering merasa dirinya mirip dengan artis papan atas Sarah Sechan karena kemiripan model rambut dan warna kulitnya yang tan. Etty seorang yang gila rapih. Ia menyukai segala hal yang bersih dan rapi. Hal itu nampak dari hasil kerjanya yang bersih dan rapi.

2. 
 Faridah atau Ida adalah yang umurnya paling tua di antara semua finalis. Ida tipikal orang yang super duper ramah dan senang flirting namun sangat periang. Hobinya menari balet dan bercocok tanam.

3.

Panggil saja Oom. Meskipun kelebihan berat badan, untuk urusan speed jangan pernah sepelekan Oom. Ia sangat cekatan, tangguh, bertenaga, liar, ..err iya kadang-kadang liar kalau belum makan. Keahlian Oom adalah memasak.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Dari semua kandidat, Ibu Rina harus memilih satu orang. Dan karena sang pembantu baru akan bertugas mendampingi bibik, maka harus disesuaikan dengan kebutuhan bibik agar saling melengkapi. 

Siapakah yang akan terpilih?