Here I Am..
di kamar yang sama tempat ngerjain skripsi dulu. Sekitar bulan Februari lalu, sehabis seremonial wisuda, saya mengirim lamaran ke kantor teman saya di Serang. Selang beberapa hari masuk panggilan telepon dari kantor tersebut mengabarkan undangan interview. Saya datang lah memenuhi undangan tersebut. Merangsek kawasan industri yang jarang saya lewati -- meskipun judulnya sama-sama Kota Serang. Pertama datang langsung berkenalan dengan salah seorang staf HRD yang tempo hari menelepon, lalu dilanjut psikotes. Awalnya, dari tiga posisi yang available, saya memilih untuk di departemen General Affair. Usernya seorang pria menjelang 50-an mungkin kalau saya tebak. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, saya tahu dia sedang menguji mental saya karena menganggap saya anak manja.
''Kamu kenapa pengen kerja di pabrik? Pabrik kan identik dengan UMR''
''Kamu kenapa ndak cari kerja di Jakarta? Kan banyak kerjaan bagus''
''Kamu bisa nyanyi ndak? Kamu kenapa ndak jadi model aja?'' (Okee..yang ini apa banget deh pertanyaannya x__x)
Usai wawancara di atas, masuk lagi ke ruangan seorang user dari departemen Sales Marketing. Pria muda bertampang sangat oriental ini bertanya apakah saya tertarik masuk ke departemen tersebut. Saya cengar-cengir dan bilang saya mau di GA saja.
Singkat kata, saya pulang. Seminggu kemudian dikabari bahwa saya tidak diterima untuk posisi di GA, tetapi ada kesempatan untuk posisi Admin Marketing.
di kamar yang sama tempat ngerjain skripsi dulu. Sekitar bulan Februari lalu, sehabis seremonial wisuda, saya mengirim lamaran ke kantor teman saya di Serang. Selang beberapa hari masuk panggilan telepon dari kantor tersebut mengabarkan undangan interview. Saya datang lah memenuhi undangan tersebut. Merangsek kawasan industri yang jarang saya lewati -- meskipun judulnya sama-sama Kota Serang. Pertama datang langsung berkenalan dengan salah seorang staf HRD yang tempo hari menelepon, lalu dilanjut psikotes. Awalnya, dari tiga posisi yang available, saya memilih untuk di departemen General Affair. Usernya seorang pria menjelang 50-an mungkin kalau saya tebak. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, saya tahu dia sedang menguji mental saya karena menganggap saya anak manja.
''Kamu kenapa pengen kerja di pabrik? Pabrik kan identik dengan UMR''
''Kamu kenapa ndak cari kerja di Jakarta? Kan banyak kerjaan bagus''
''Kamu bisa nyanyi ndak? Kamu kenapa ndak jadi model aja?'' (Okee..yang ini apa banget deh pertanyaannya x__x)
Usai wawancara di atas, masuk lagi ke ruangan seorang user dari departemen Sales Marketing. Pria muda bertampang sangat oriental ini bertanya apakah saya tertarik masuk ke departemen tersebut. Saya cengar-cengir dan bilang saya mau di GA saja.
Singkat kata, saya pulang. Seminggu kemudian dikabari bahwa saya tidak diterima untuk posisi di GA, tetapi ada kesempatan untuk posisi Admin Marketing.
?
?
?
?
?