#ngupingantapani

(Overpriced) Coconut Jelly Pudding

3 kali

Paradoks

Things I Love

First Digital Coloring

Terjemahan The Buddha of Suburbia

Rabu, 11 November 2015

#ngupingantapani

Mother : jangan sering-sering kumur pake listerine!
Me : kenapa?
Mother : ngga bagus. Mending pake air rebusan sirih yang lebih alami. Listerine itu membunuh semua bakteri termasuk bakteri baik.
Me : ah sebaik-baiknya juga tetep aja bakteri. Jangan ketipu sama tampang baiknya. Harus hati-hati jaman sekarang tuh
Mother : ??!#*@$

Sabtu, 17 Oktober 2015

(Overpriced) Coconut Jelly Pudding

Kemarin saya mampir ke foodcourtnya Riau Junction bersama teman. Makan, ngobrol-ngobrol sampe haus dan akhirnya memutuskan ngemil coconut jelly pudding ini.

Cukup menggiurkan ya? Pudingnya campuran air kelapa dan bubuk agar-agar, dimasukkin ke dalam kelapa import Thailand. Ada dua varian rasa: original dan milk. Rasanya segar dan lembut. Berasa minum air kelapa tapi bisa diemut-emut dulu haha. Cuma sayang kebetulan kelapanya ga begitu enak. 
Nah kenapa saya bilang overprice? Karena harganya 37 ribu rupiah 'sajaa' ahaha.. Mayan yaa

Rasa : 7
Harga : 6


Jumat, 16 Oktober 2015

3 kali

This post has been saved to draft for a long time somewhere in my brain.
Here's a list,
Seumur hidup saya, baru 3 kali yang namanya ngga bisa tidur gara-gara kepikiran sesuatu:
1. Malam sebelum milih jurusan kuliah di lembar formulir pendaftaran.
2. Malam sebelum sidang skripsi
3. Sepulang nonton film Comic 8 di Ciwalk dan makan baso Barbel di suatu hari..

Jumat, 14 Agustus 2015

Paradoks

Ia adalah paradoks yang merusak semua teori yang pernah aku baca.
Tidak semua, tapi ada beberapa.
Ia seorang yang membuatku merasa sia-sia membaca ciri karakter Mars dan Venus.
Karena ia lebih dari sekadar makhluk Mars.
Lebih baik.
Lebih sabar.

Maha Suci Allah

Kamis, 02 April 2015

Things I Love

1. Painting 
2. Interpreting
3. Spanish

Jumat, 21 November 2014

First Digital Coloring

I had been wondering how to color a manual drawing in a software like Photoshop. Aaand finally I found a good tutorial from yulianzone blog. Then I tried to create one, turned my hand-drawing:


into this


Yay, right? :D


Rabu, 19 November 2014

Terjemahan The Buddha of Suburbia

Beberapa waktu lalu saya mencoba menerjemahkan salah satu tulisan favorit saya. Tulisan ini merupakan bagian dari novel The Buddha of Suburbia karangan Hanif Kureishi. Versi aslinya ditulis dalam Bahasa Inggris. Berikut terjemahannya:

BAB I

Namaku Karim Amir. Aku lahir dan dibesarkan sebagai orang Inggris. Seringkali dianggap sebagai jenis orang Inggris yang lucu. Terlahir sebagai orang Inggris yang muncul dari dua sejarah lama. Tetapi aku tidak peduli – Aku tetaplah orang Inggris (meskipun aku tidak bangga akan hal itu) dari pinggiran kota di selatan London dan sedang menuju ke suatu tempat. Mungkin ini adalah perpaduan yang ganjil antara dua benua dan dua garis keturunan, antara disini dan di sana, antara memiliki dan tidak, yang membuatku gelisah dan mudah bosan. Atau mungkin karena dibesarkan di daerah pinggiran kotalah yang menyebabkanku merasa demikian. Namun, mengapa mencari-cari apa yang kurasakan di dalam diriku jika cukup untuk mengatakan bahwa aku sedang mencari tantangan, segala macam pergerakan masyarakat, aksi, dan ketertarikan seksual yang bisa aku temukan. Karena semuanya begitu menyedihkan, begitu lambat dan berat dalam keluarga kami. Aku tidak tahu mengapa. Jujur saja, semuanya membuatku semakin terpuruk dan aku siap untuk menghadapi apapun.
Lalu suatu hari semuanya berubah. Usiaku tujuh belas tahun saat itu.
Hari itu ayahku tergesa pulang dari kantor dengan ceria. Suasana hati yang ekstrim untuk dirinya. Aku bisa mencium bau kereta api di tubuhnya ketika ia menaruh kopernya di belakang pintu masuk dan melepaskan jas hujannya lalu melemparkannya ke sandaran tangga. Ia meraih adikku yang berlarian, Allie, dan menciumnya. Ia mencium Ibu dan aku dengan penuh semangat seolah kami baru saja selamat dari bencana gempa bumi. Tidak seperti biasanya, Ayahku menyerahkan makan malamnya pada Ibu, sebungkus kebab dan chapatis yang berminyak sehingga kertas pembungkusnya terkelupas. Berikutnya, bukannya melompat ke atas kursi untuk menonton berita televisi dan menunggu Ibu menghangatkan makanan untuk dihidangkan di atas meja, Ayah melangkah ke kamar tidurnya yang terletak di lantai bawah bersebelahan dengan ruang keluarga.